Facebook Badge

Rabu, 27 Oktober 2010

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Nuwun

Panjengeanipun para pepundhen, para pinisepuh ingkang tansah angudi dhumateng pepohyanging kautamen, saha pantes tinulad tuwih kinabekten, menapa dene panjenganipun para tamu putri miwah kakung ingkang saestu pantes nampi ingkang boja krami.

Khanti tansah angunjukaken puja puji sykur wonten ngarsan-Ipun, mugia tansah r ahayu sagung dumadi ing salama-lami, kalebet kula panjengan sedaya. Amin. Amin Ya Rabbal’alamin

Nuwun sewu mugi tansah tinebehna saking tulak sarik menapa dene bebendu, dene kula cumanthaka kumawantun marak sowan anggempilkamardikan panjenengan sedaya ingkang saweg samya ecapangandikan., inggih awrt mundhi dhawuh timbalan saking Ibu-Bapak ( ……………….. ) saperlu jejibahan luhur mennangka duta saraya sulih panjenengan ipun Bapak/Ibu (……………………..) Ingkang pantes katuran sagunging pakurmatan, kula minangka sulih sarira saking panjeneganipun Ibu-Bapak(……………………… )ingkang sepisan ngaturaken salam taklim mugi katur wonten ngarsa panjenenggan, sumramba para kulawarga semudayanipun

Jangkep angka kaping kalih, ingkang nguni sampun wonten pirembagan ing antawisipun Bapak-Ibu (asmo piyayi sepuh ingkang dipun Lamar), angadhahi putro kakung sesilih pun Bagus ( Pengaten Kakung ) kalian Bapak/ibu (…………) ingkng kagungan putaputri asesilih gendhukgolong giliging rembag nedya anuntumaken balung pisah daging renggang, bebasan angembun –embun enjang anjejah sonten (saking tembung awun-awun lan rarabi ), amdhodhok ing latar andhodhong lawang sumedya nginag jambe seruhe, rasa miwah karsa ingkang menika saking adrenging manah panjengnenganipun Bapak/Ibu (………) anggenipun katampi pangalamaripun pramila ing wekdal menika ngaturaken sranasarana miwah upakarti minangka jangkeping tata cara seserahan.

Wondene ingkang badhe kaaturaken wonten ngarsanipun Ibu/Bapak (………………….) inggih menika:

- Sanggan saha majemuk ingkang sampun wonten wujudipun kanthi pangajabing sedya minangka sarana sahipun sesanggeman saha reketing kekadangan, saenggo boten pisah ing salami-laminipun

- Ageman ingkang awujud ( ageman ingkang dipun aturaken ) minangka sihnaning katresna Ibu/Bapak (………… ) pun gendhu (penganten putri )

- Ndungkep atur angka tiga boten kesupen bapak/Ibu (………….) ngaturaken dana awujud arto, kenginga kadamel angentheng-enthengi anggenipun ibu/ bapak (……………) anetepi darmaning asepuh inggih amengku gati amiwaha putra.

Kajawi menika, panyuwunipun Bapak/Ibu (…………….) ing benjang menawi sampun dumugi titiwanci tumapaking gati, mugi calon penganten kaijabna sarta kapangihna miturut satataning agami saha adat ingkang sampun kalampah wonten ingkang sampun kalempahan wonten ing ngriki wiwtit alam kuna ing uni (…………..)

Minongka pungkasan atur, mbok bilih Bapak/ibu (…………….) anggenipun ngaturaken sarana dalah upakarti wonten kuciwa lan kirangipun, mawantu-wantu tansah nyuwun agunging samudra pangaksama. Semanten ugi kula minangka sulih sarira saking panjenenganipun Ibu/ Bapak (…………..), menawa wonten gelap-gangsureling atur, gonya-ganyuking wicara miwah boten jangkep ing unggah-ungguh lan tata basa saengga adamel runtiking wardaya, saestu naming tansah nyuwun lumunturing sih samudrapangaksami.

Akhirul kalam, wa bilahit taufik wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Selasa, 26 Oktober 2010

PROYEK PRESTISIUS BERNAMA STUDENT CENTRE

Telah kita ketahui bersama, beberapa minggu terakhir ini kawasan kampus STAN gerbang Ceger sedang berbenah. Pembangunan proyek prestige bernama Student Centre. Ya, itulah gedung yang digadang-gadang mempunyai konsep semacam ISTORA Bung Karno, Senayan. Student Centre, seperti namanya digunakan sebagai pusat kegiatan mahasiswa. Mulai dari gathering, seminar, olahraga, hingga event-event penting seperti wisuda, DINAMIKA, USM STAN, Seleksi CPNS Kemenkeu dan lain sebagainya. Proyek dengan biaya besar dan waktu tahunan ini ditarget selesai 2-3 tahun ke depan. Diharapkan setelah pembangunannya selesai, Student centre benar-benar bisa menjadi pusat kegiatan mahasiswa. Ini artinya fungsi gedung G yang selama ini menjadi auditorium STAN akan berpindah ke Student Centre. Lantas, bagaimana tanggapan mahasiswa STAN sendiri?

Beragam pendapat muncul akan pembangunan gedung ini. Banyak yang setuju, namun ada pula yang sedikit keberatan, karena pengerjaannya. Dzul misalnya, dia sangat setuju dan mendukung pembangunan Student Centre. Menurut mahasiswa tingkat 1 spesialisasi Akuntansi Pemerintahan ini, STAN perlu gedung yang efektif untuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. “Kita butuh gedung baru yang besar , megah , dan modern untuk mengadakan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Nah... Student centre jawabnya. Nantinya, kita tak perlu repot ke SICC untuk wisuda atau ke Ar Rindha untuk futsal. Student Centre menampung keinginan kita”. Memang benar apa yang dikatakan Dzul, Student Centre nantinya akan menjadi “gelanggang”mahasiswa STAN. Gedung ini akan mempunyai fungsi multiguna dan konsep modern.

Namun, ada pula yang mengatakan pembangunan Student Centre menghilangkan arena tiga lapangan sepakbola utama di STAN. Stantiago Berdebu, Stan Siro, dan Stanford Bridge. Ketiganya telah berubah menjadi pondasi-pondasi beton. Dan bahkan, salah satunya menjadi “danau” akibat pengerukan tanah untuk pembangunan Student Centre sendiri.

Terlepas dari beragam pendapat yang muncul, kita tentunya berharap pembangunan Student Centre lancar dan tepat waktu. Dengan demikian, gedung ini bisa secepatnya digunakan untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan lainnya. Kita berharap gedung ini nantinya bisa dimanfaatkan semaksimal dan seoptimal mungkin. Menjadi gedung berbasis teknologi dan arsitektur modern dengan tata gedung artistik, kokoh, luas, nyaman, dan tentunya mempertimbangkan lingkungan dan kondisi sekitar. Jangan sampai hanya menjadi gedung megah, tetepi tidak dimanfaatkan dengan baik atau mengganggu sarana umum lain seperti jalan dari MBM atau kampus arah Kalimongso, tepatnya Gang Setia.

Ke depan gedung ini diharapkan mempunyai taman/ halaman yang ari dan rimbun, sehingga kita dimanjakan oleh udara sejuk tanpa harus menggunaka AC. Memugkinkan penggunaan energi sehamat mungkin, misalnya dalam pencahayaan dan penggunan energi listrik. Memberi keleluasaan bagi pengguna, tanpa harus berjubel dan berdesakan. Mempunyai parkir yang aman dan kondusif. Sarana terpelihara dengan baik dan berkesinambungn, serta tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan ketika dan setelah pembangunan.

Yang perlu diperhatikan disini adalah perubahan fungsi lahan. Tanah galian yang dikeruk dan tergenang air misalnya, harus diperhatikan agar nantinya tidak menjadi “danau” yang terbengkalai. Nantinya bisa kita manfaatkan untuk danau/empang buatan untuk memperindah lingkungan kampus dan sentra berkumpulnya mahasiswa untuk bersantai di samping plasma, bendungan, ataupun taman CD yang sudah ada saat ini. Nantinya danau buatan ini bisa menjadi bendungan yang sesungguhnya.

Di samping itu, akses jalan juga harus diperbaiki. Jalan ke arah Gang Setia Kalimongso khususnya, jangan sampai terputus. Karena, akses jalan ini sebagai alternatif terdekat dari PJMI atau Kalimongso menuju MBM atau tempat lainnya. Mobilisasi warga sekitar dan mahasiswa harus tetap diperhatikan. Artinya perubahan lahan yang efektif adalah menuju arah yang lebih baik tidak menutup akses bagi warga untuk beraktivitas.

Demikian sedikit gambaran mengenai Student centre. Proyek megah yang kita harapkan menjadikan STAN semakin baik dan maju.

Jaya selalu kampusku

Jaya selalu STAN

Never ending do the best

Nama saya Turwanto. Teman-teman biasa memanggil saya dengan nama inisial T.W. atau Tewe. Saya berusia 18 tahun sekarang. Saya lahir tanggal 4 Juli 1992 di Temanggung, Jawa Tengah. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Alamat rumah saya di Simpar RT 005/RW 001, sebuah desa di lereng Gunung Perahu, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung. Sebuah desa yang terletak lebih dari 800 meter dpl.

Saya memulai pendidikan saya saat berusia 5 tahun,tepatnya di TK Dharma Wanita, Simpar. Guru yang kali pertama mengajari saya menulis, membaca, berhitung, dan menggambar adalah Bu Suciati. Setelah satu tahun menempuh pendidikan nonformal dan mengenal abjad, Saya melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri Simpar, satu-satunya SD di desa saya. Selama enam tahun ditempa di SD saya mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan. Di samping pergaulan tentunya. Selama di SD saya diajar oleh empat orang guru saja. Pak Trimanto di kelas I dan II, Pak Suparno di kelas III dan IV, Pak Edi Sucipto di kelas V, dan terakhir Bu Wakhidatul Anisun di kelas VI.

Selepas lulus SD, saya menyelesaikan Wajib Belajar Sembilan tahun saya di satu-satunya SMP negeri di kecamatanku, SMP Negeri I Tretep. Disana hal-hal baru di dapat, mulai dari teman, suasana, guru, lingkungan, hingga sistem pembelajaran, dimana tiap mata pelajaran diampu oleh seorang guru saja. Banyak kenangan yang tak terlupakan di SMP, salah satunya ketika saya terpilih menjadi ketua OSIS untuk periode 2005/2006 dan akhirnya menjadi lulusan terbaik.

Perjalanan menimba ilmu saya berlanjut. Kali ini saya harus melanglang ke seberang. Ya, saya melanjutkan pendidikan menengah di SMA Negeri 2 Sukorejo. Sebuah SMA yang terletak di Kabupaten Kendal. Jarak dari rumah sekitar 20 kilometer. Jadi, mau tidak mau saya harus menjadi anak kos. Untungnya, saya tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun untuk biaya pendidikan. Ini jasa Pak Asari, Kepala SMA N 2 Sukorejo yang mempunyai kebijakan Beasiswa Penuh bagi siswa berprestasi. Ini juga tak lepas dari jasa Pak Sugi, kepala sekolahku di SMP yang membimbingku hingga bisa merasakan seragam abu-abu putih. Terimakasih untuk semua guruku yang tak bisa aku sebutkan satu per satu.

Di SMA sendiri, prestasi belajar saya terus bertahan. Dan predikat juara kelas selalu mampir kepadaku selama 12 tahun pendidikan. Predikat yang terbaik di kelas dan di sekolah selalu jatuh dalam diriku. Satu pengalaman lagi menjadi ketua OSIS SMA N 2 Sukorejo, disamping aktif di Kepramukaan dan Rohis. SMA N 2 Sukorejo adalah SMA terbaik buatku, SMA yang telah memberi banyak arti hidup dan nilai-nilai kehidupan. Terimakasih SMANDA, jasamu begitu besar.

Setelah lulus SMA, ada keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjeng perguruan tinggi. Dan aku harus bisa kuliah tanpa membebani orang tua. Kali pertama saya mendaftar di Universitas Negeri Semarang diterima di prodi Pendidikan Fisika. Sebelum pengumumannya, saya juga mendaftar di Universitas Diponegoro dan diterima di prodi Statistika. Tapi, cita-citaku kuliah belum tercapai, karena targetku adalah kuliah di STAN, kampus idamanku. Dan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, aku lulus USM STAN dan diterima di kampus Kementerian Keuangan.

Kini, saya tercatat sebagai mahasiswa Diploma III Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara spesialisasi Kebendaharaan Negara. Semoga atas rahmat dan ridha Allah bisa menyelesaikan studi dengan lancar dan tepat waktu, mendapat IPK yang baik dan memuaskan, dan bermanfaat bagi orang lain. Untuk selanjutnya menjadi punggawa keuangan negara yang jujur dan berguna bagi keluarga, masyarakat, nusa, bangsa, negara, agama, dan dunia. Amin........

Senin, 25 Oktober 2010

OBELISC

obelisc merupakan singkatan dari one be treasury family in STAN campuss. sebuah komunitas yang dibentuk oleh anak anak STAN. kelas 1b kebendaharaan negara. tujuannya untuk lebih mengakrabkan mahasiswa 1b STAN Kebendaharaan Negara tahun 2010. Anggotanya sendiri berjumlah 33 orang. Komunitas ini bersifat intern. Kegiatannya bukan hanya di kelas. kuliah, kuliah, dan kuliah tetapi juga menjalin keakraban di luar lingkungan kampus. seperti futsal bersama, makan bersama, jalan;jalan, dan banyak lagi acara yang menambah keakraban antar anggota.
anggota berjumlah 33 mahasiswa, dari sabang sampai merauke.
mereka adalah
1. Achmad Shidiq ( Rembang )
2. Agusfian hadi ( Lombok )
3. Anugerah Gilang ( bandung )
4. Azmy Rahman ( Makassar)
5. dst.....