Prof. Dr. H Sumaryoto :Hindari Penjiplakan Penyusunan Skripsi, Kuncinya Pengawasan oleh Pembimbing atau Promotor
Posting by: Danny (Kamis, 04 Maret 2010)
Lebih lanjut Sumaryoto mengatakan, dosen pembimbing dapat mengetahui itu dengan menanyakan kepada mahasiswa bagaimana dalam melakukan penelitian, melakukan pengolahan dan lain-lain. Kemudian juga dapat dilihat dari frekwensi pertemuannya, dan jangan datang-datang sudah jadi yang kemudian minta tanda tangan.
”Minimal pertemuan dengan pembimbing 6 kali, bab per bab harus maju ke pembimbing. Itu tekhnik untuk mencegah pelanggaran-pelanggaran dalam bentuk plagiat atau penjiplakan itu,” kata Sumaryoto.
Semua itu bisa dikroscek, dari rencana penelitiannya, data yang mau dikumpulkan, serta dari mana sumbernya.
Kalau bicara plagiasi, penjiplakan dan penyalahgunaan karya orang lain. Menurutnya, termasuk tindakan pelanggaran dan juga mengarah kepada pidana. Namun demikian menurutnya untuk membasmi 100% sepertinya sulit, karena dengan sekecil apapun peluangnya mereka akan tetap berusaha. Yang bisa dilakukan hanya mengurangi upaya itu terutama dalam proses penyusunan skripsi.
”Pembimbing mamang harus secara intensif mengawasi, mengevaluasi dan mendeteksi apakah mahasiswa bimbingnya itu melakukan pelanggaran atau tidak,” paparnya.
Masalah mengutip pendapat, mengutip karya itu dalam penulisan naskah sah-sah saja sepanjang data itu relevan untuk dikutip, jelas siapa sumbernya dan siapa yang bertanggung jawab. Semua buku pasti penuh dengan kutipan, tidak ada yang murni pendapat sendiri.
Jadi menurut Sumaryoto, kuncinya pengawasan dalam proses penyusunan skripsi oleh pembimbing atau promotornya.
Dan seorang promotor sudah bisa menilai dari sejak awal mahasiswa menyusun skripsi, bahwa dia memang kemampuan menulisnya bagus atau tidak. Kemudian ketika diarahkan, apakah dia bisa memperbaiki arahan tersebut atau tidak.
”Makanya kalau proses bimbingan benar-benar intens, professional maka dengan sendirinya jasa pembuat skripsi tidak laku dan akan mati suri karena konsumennya tidak ada,” jelasnya.
Dengan proses yang baik, pengawasan baik, pengarahnya baik maka otomatis kualitasnya juga akan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar