Facebook Badge

Rabu, 11 April 2012

Sistem dan Prosedur Pendapatan dan Belanja Daerah (4)

Prosedur, Dokumen, dan Otorisasi Pengajuan SPP UP

Bendahara pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan (UP) setiap awal tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK Kepala Daerah tentang besaran UP. SPP-UP dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiap SKPD. Pengajuan UP hanya dilakukan sekali dalam setahun. Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP UP, selain dari dokumen SPP UP itu sendiri.

Lampiran tersebut antara lain:

a) surat pengantar SPP-UP;

b) ringkasan SPP-UP;

c) rincian SPP-UP;

d) salinan SPD;

e) surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PA/KPA yang menyatakan bahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain uang persediaan saat pengajuan SP2D kepada kuasa BUD; dan

f) lampiran lain yang diperlukan.

Bendahara Pengeluaran SKPD dapat melimpahkan sebagian uang persediaan yang dikelolanya kepada bendahara pengeluaran pembantu SKPD untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Pelimpahan tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan PA.

Prosedur, Dokumen, dan Otorisasi Pengajuan SPP-GU

Pada saat UP telah terpakai, Bendahara Pengeluaran dapat mengajukan SPP Ganti Uang Persediaan (GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan uang persediaan yang telah disahkan pada periode waktu tertentu. SPP-GU tersebut dapat disampaikan untuk satu kegiatan tertentu atau beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP GU, selain dari dokumen SPP GU itu sendiri.

Dokumen yang dilampirkan dalam SPP-GU terdiri dari:

a. surat pengantar SPP-GU;

b. ringkasan SPP-GU;

c. rincian SPP-GU;

d. surat pengesahan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran atas penggunaan dana SPP-UP/GU/TU sebelumnya;

e. salinan SPD;

f. draft surat pernyataan untuk ditandatangani oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran yang menyatakan bahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain ganti uang persediaan saat pengajuan SP2D kepada kuasa BUD; dan

g. lampiran lain yang diperlukan.

Return dan Standar Deviasi Harga Saham

Sebelum berinvestasi pada reksa dana, investor wajib mengetahui target tingkat pengembalian (return) yang wajar dan besarnya risiko yang siap ditanggung.

Ini sangat penting, mengingat kondisi pasar modal yang penuh ketidakpastian membuat reksa dana saat ini mengalami kerugian, terutama reksa dana saham yang isi portofolionya sebagian besar pada sektor komoditas. Karena itu, calon investor memerlukan suatu panduan (guidance) untuk menentukan berapa besar target return wajar dan risiko jika berinvestasi di reksa dana.

Perlu diingat,prinsip pertama dalam manajemen keuangan, yaitu semakin besar keuntungan, semakin besar juga risikonya (high risk high gain). Sebelum berinvestasi, sebaiknya perlu diketahui bahwa reksa dana terdiri atas beberapa jenis, yakni reksa dana pendapatan tetap (RDPT), reksa dana campuran (RDC), dan reksa dana Saham (RDS).RDS yang investasinya mayoritas di saham tentu memiliki risiko paling besar bila dibandingkan RDC dan risiko RDC lebih besar daripada RDPT.

Namun, apakah kenyataannya seperti itu? Bila iya, berapa besar returndan risikonya? Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis mencoba memetakan berapa besar target return yang wajar dan seberapa besar risikonya bila investasikan pada RDPT, RDC, dan RDS dengan pengamatan data yang dilakukan selama periode 28 Oktober 2005-28 Oktober 2008.

Pemetaan keuntungan dan risiko ini dilakukan dengan cara menghitung rata-rata returnindeks tahunan dari masing-masing jenis reksa dana menggunakan rumus Geometrik Return serta perhitungan risiko menggunakan Standar Deviasi. Sebaiknya perlu dipahami terlebih dahulu apa itu standar deviasi. Standar deviasi adalah ukuran penyebaran atas sekumpulan data pengamatan.

Persamaan standar deviasi didapat dengan menghitung selisih setiap angka pengamatan terhadap nilai rata-ratanya,kemudian kuadratkan, lalu bagikan dengan jumlah pengamatan, dan hasilnya diakarkuadratkan. Jadi, jika terdapat banyak data yang dekat dengan nilai rata-rata, disebut sebagai standar deviasi kecil.

Sebaliknya, jika terdapat banyak data yang jauh dari nilai rata-rata, disebut standar deviasi besar. Lalu, jika semua nilai data sama dengan rata-ratanya, disebut standar deviasi nol. Penyebaran data pengamatan umumnya berbentuk seperti kurva lonceng dengan istilah Distribusi Normal Baku.

Jika data terdistribusi secara normal, 68% dari pengamatan berada di kisaran antara -1 sampai 1 standar deviasi, 95% dari pengamatan berada di kisaran antara -2 hingga 2, dan 99,7% terletak antara - 3 hingga 3 standar deviasi.

Berdasarkan pengamatan data reksa dana dan indeks harga saham gabungan (IHSG) serta LQ45 sebagai benchmark, dapat dibuat grafik dengan sumbu X sebagai risiko dan sumbu Y merupakan return.

Dari grafik tersebut, dapat dijelaskan bahwa lingkaran yang terletak paling kiri, yaitu RDPT, memiliki risiko harian sebesar 0,25% dan return tahunan 5,58% atau sekitar 0,015% per hari. Artinya, 68% probabilitas return RDPT berada di kisaran -0,23% (=0,015%- 0,25%) hingga 0,27% (=0,015%+ 0,25%).

Sementara pada lingkaran kedua dari kiri, yaitu RDC, terlihat risiko harian sebesar 1,03% dan return tahunan 1,65% atau sekitar 0,005% per hari. Artinya, 68% probabilitas return RDC berada di kisaran -1.03% (=0,005%-1,03%) hingga 1,04% (=0,005%+1,03%). Kemudian, untuk gambar lingkaran IHSG dan LQ45, masing-masing memiliki risiko sebesar 1,73% dan 1,99% dengan returntahunan 1,65% dan -2.97%.

Nah, dari grafik tersebut, terlihat bahwa RDC memiliki potensi return yang lebih baik dengan risiko lebih kecil dibandingkan RDS. Namun, return tahunan RDPT lebih tinggi dari pada RDC, yaitu sebesar 3,93% dengan tingkat risiko lebih kecil. Dibandingkan RDS, return tahunan RDPT juga lebih tinggi sebesar 5,66% dengan tingkat risiko jauh lebih kecil. Mengapa demikian?

Return tahunan RDPT lebih tinggi dari RDC dan RDS karena dunia sedang mengalami krisis finansial yang mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global sehingga pasar saham anjlok sangat dalam. Akibat jatuhnya harga saham, return tahunan RDC dan RDS turun signifikan sehingga lebih kecil dari return tahunan RDPT.Dalam masa resesi,hukum alam tidak berlaku untuk RDS, RDC, ataupun RDPT karena dalam kondisi normal seharusnya return RDS maupun RDC lebih tinggi dari RDPT.

Dari perbandingan antara IHSG dan RDS juga terlihat return tahunan IHSG lebih tinggi sebesar 1,73% dengan tingkat risiko relatif sama. Namun, dibandingkan LQ45, RDS masih memiliki return tahunan lebih tinggi sebesar 2,89% dengan tingkat risiko lebih kecil. Jadi, berdasarkan hasil pemetaan return dan risiko tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam masa krisis finansial global ini, investasi pada reksa dana yang memiliki return tertinggi dengan tingkat risiko yang relatif kecil ada pada RDPT.

Written by:
Vonita Febryantie Hie
Analis Indo Premier Securities
(Tulisan ini merupakan pendapat pribadi)
(rhs)

Repost from
http://lifestyle.okezone.com/read/2008/11/05/279/160822/279/pemetaan-return-dan-risiko-reksa-dana

Senin, 09 April 2012

Teka-Teki Einstein, Hanya 2% Orang Yang Bisa Menjawab


Teka-teki ini tidak mengandung trik, hanya murni logika.

Ada 5 buah rumah yang masing-masing memiliki warna berbeda. Setiap rumah dihuni satu orang pria dengan kebangsaaan yang berbeda-beda.
Setiap penghuni rumah menyukai jenis minuman tertentu, merokok satu merk rokok tertentu dan memelihara satu jenis hewan tertentu.
Tak satupun dari kelima orang itu yang minum minuman yang sama, merokok satu merk rokok yang sama, dan memelihara hewan yang sama seperti penghuni yang lain.

PERTANYAAN : Siapakah Yang memelihara IKAN?
PETUNJUK:

  1. Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah.
  2. Orang Swedia memelihara anjing.
  3. Orang Denmark senang minum teh.
  4. Rumah berwarna hijau terletak tepat disebelah kiri rumah berwarna putih.
  5. Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi.
  6. Orang yang merokok PallMall memelihara burung.
  7. Penghuni rumah yang terletak di tengah-tengah senang minum susu.
  8. Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill.
  9. Orang Norwegia tinggal dirumah paling pertama.
  10. Orang yang merokok Marlboro tinggal disebelah orang yang memelihara kucing.
  11. Orang yang memelihara kuda tinggal disebelah orang yang merokok Dunhill.
  12. Orang yang merokok Winfield senang minum bir.
  13. Disebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia.
  14. Orang Jerman merokok Rothmans.
  15. Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.

Albert Einstein menyusun teka-teki ini pada abad lalu.
Dia menyatakan, 98% penduduk dunia tidak mampu memecahkan teka-teki ini.
Apakah anda termasuk yang 2%?