Ini adalah pos kedua dari 3 pos yang saya rencanakan, semoga bisa memberikan pengetahuan dan inspirasi.
Kasus:
Tingkat
kupon penerbitan obligasi Samurai pada 2012 sebesar 1,13% tercatat merupakan
kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan. Sebelumnya, kupon obligasi Samurai
pada 2010 tercatat sebesar 1,60% dan pada 2009 sebesar 2,73%.
"Kupon sebesar 1,13% ini merupakan
kupon paling rendah sepanjang sejarah penerbitan Samurai Bond," ungkap
Kuasa Khusus Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert
Pakpahan, setelah menandatangani indemnity agreement obligasi Samurai dan
kesepakatan pinjaman dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC),
Senin (19/11).
Obligasi Samurai atau Samurai Bond
merupakan obligasi berdenominasi mata uang Jepang, Sementara itu, kupon adalah
suku bunga yang dibayarkan penerbit kepada pemegang obligasi. JBIC adalah
penjamin obligasi Samurai yang ditunjuk pemerintah Jepang.
Obligasi Samurai pada 2012 dengan seri
RIJPY1122 bertenor 10 tahun tersebut memiliki nominal sebesar 60 miliar yen.
Nantinya obligasi Samurai ini akan jatuh tempo pada 22 November 2022.
Menurut Robert, kupon paling rendah
sepanjang sejarah penerbitan obligasi Samurai tersebut didapatkan karena
perekonomian Indonesia saat ini cukup stabil. Hal ini dapat dibuktikan dengan
capaian Indonesia yang telah mendapatkan empat peringkat layak investasi
(investment grade), masing-masing dari Fitch's Rating, Moodys, Rating and
Investment Information Inc (R&I) dan JCI.
"Kondisi ekonomi makro Indonesia juga
mendukung. Inflasi juga rendah dan pertumbuhan ekonomi juga stabil," tambah
Robert. (Bisnis Indonesia, 19 November 2012)
Opini:
Tujuan Strategi Pengelolaan
Utang secara umum adalah menurunkan biaya utang dalam jangka panjang pada
tingkat risiko yang terkendali yang ditempuh dengan kebijakan diantaranya
adalah:
a.
Minimalisasi
biaya utang jangka panjang pada tingkat resiko yang terkendali (controllable risk level)
b.
Mengembangkan
pasar surat berharga negara yang dalam, aktif, dan likuid.
Dari penerbitan samurai
bond dengan tingkat yang sangat rendah tersebut, maka kita dapat menyimpulkan
bahwa strategi pengelolaan utang pemerintah sudah baik, ada pada tingkat resiko
yang rendah dan biaya yang rendah pula yang dicerminkan dari tingkat kupon yang
sangat rendah.
Dengan diakuinya
Indonesia sebagai negara yang sudah investment
grade, maka kupon pinjaman kita akan rendah. Rendahnya kupon Samurai Bond ini karena kredibilitas Indonesia cukup baik,
di mana dari lima rating agency,
empat diantaranya telah memberikan peringkat investment grade (layak investasi) untuk Indonesia. Investor akan
melihat pertumbuhan ekonomi yang konsisten, inflasi yang stabil, dan hal-hal
lain sehingga rate untuk obligasi global sangat bagus. Ini membuktikan adanya
kenaikan tingkat keyakinan investor Jepang atas penerbitan SBN Indonesia.
Dari data yang ada, penerbitan
samurai bond kali ini memperoleh respon investor Jepang yang cukup besar,
sehingga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed)
karena likuiditas yang masih banyak dan perekonomian Jepang yang sudah mulai
membaik pasca tsunami sehingga resikonya juga berkurang. Dalam hal ini strategi
penerbitan samurai bond sudah berada dalam kondisi yang tepat dan diterbitkan
dalam pasar yang tepat. Diharapkan, dengan penerbitan samurai bond kali ini
benar-benar dapat meningkatkan kehadiran Indonesia di pasar internasional,
memperluas basis investor luar negeri, dan yang pasti memperoleh dana yang
murah, efisien, dan beresiko rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar