Facebook Badge

Kamis, 29 November 2012

Kupon Samurai Bond Terendah Sepanjang Sejarah

Ini adalah pos kedua dari 3 pos yang saya rencanakan, semoga bisa memberikan pengetahuan dan inspirasi.
 
Kasus:
Tingkat kupon penerbitan obligasi Samurai pada 2012 sebesar 1,13% tercatat merupakan kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan. Sebelumnya, kupon obligasi Samurai pada 2010 tercatat sebesar 1,60% dan pada 2009 sebesar 2,73%.
"Kupon sebesar 1,13% ini merupakan kupon paling rendah sepanjang sejarah penerbitan Samurai Bond," ungkap Kuasa Khusus Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, setelah menandatangani indemnity agreement obligasi Samurai dan kesepakatan pinjaman dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Senin (19/11).
Obligasi Samurai atau Samurai Bond merupakan obligasi berdenominasi mata uang Jepang, Sementara itu, kupon adalah suku bunga yang dibayarkan penerbit kepada pemegang obligasi. JBIC adalah penjamin obligasi Samurai yang ditunjuk pemerintah Jepang.
Obligasi Samurai pada 2012 dengan seri RIJPY1122 bertenor 10 tahun tersebut memiliki nominal sebesar 60 miliar yen. Nantinya obligasi Samurai ini akan jatuh tempo pada 22 November 2022.
Menurut Robert, kupon paling rendah sepanjang sejarah penerbitan obligasi Samurai tersebut didapatkan karena perekonomian Indonesia saat ini cukup stabil. Hal ini dapat dibuktikan dengan capaian Indonesia yang telah mendapatkan empat peringkat layak investasi (investment grade), masing-masing dari Fitch's Rating, Moodys, Rating and Investment Information Inc (R&I) dan JCI.
"Kondisi ekonomi makro Indonesia juga mendukung. Inflasi juga rendah dan pertumbuhan ekonomi juga stabil," tambah Robert. (Bisnis Indonesia, 19 November 2012)
 
Opini:
Tujuan Strategi Pengelolaan Utang secara umum adalah menurunkan biaya utang dalam jangka panjang pada tingkat risiko yang terkendali yang ditempuh dengan kebijakan diantaranya adalah:
a.       Minimalisasi biaya utang jangka panjang pada tingkat resiko yang terkendali (controllable risk level)
b.      Mengembangkan pasar surat berharga negara yang dalam, aktif, dan likuid.
Dari penerbitan samurai bond dengan tingkat yang sangat rendah tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa strategi pengelolaan utang pemerintah sudah baik, ada pada tingkat resiko yang rendah dan biaya yang rendah pula yang dicerminkan dari tingkat kupon yang sangat rendah.
Dengan diakuinya Indonesia sebagai negara yang sudah investment grade, maka kupon pinjaman kita akan rendah. Rendahnya kupon Samurai Bond ini karena kredibilitas Indonesia cukup baik, di mana dari lima rating agency, empat diantaranya telah memberikan peringkat investment grade (layak investasi) untuk Indonesia. Investor akan melihat pertumbuhan ekonomi yang konsisten, inflasi yang stabil, dan hal-hal lain sehingga rate untuk obligasi global sangat bagus. Ini membuktikan adanya kenaikan tingkat keyakinan investor Jepang atas penerbitan SBN Indonesia.
Dari data yang ada, penerbitan samurai bond kali ini memperoleh respon investor Jepang yang cukup besar, sehingga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) karena likuiditas yang masih banyak dan perekonomian Jepang yang sudah mulai membaik pasca tsunami sehingga resikonya juga berkurang. Dalam hal ini strategi penerbitan samurai bond sudah berada dalam kondisi yang tepat dan diterbitkan dalam pasar yang tepat. Diharapkan, dengan penerbitan samurai bond kali ini benar-benar dapat meningkatkan kehadiran Indonesia di pasar internasional, memperluas basis investor luar negeri, dan yang pasti memperoleh dana yang murah, efisien, dan beresiko rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar