Pos ketiga dari tiga pos yang saya rencanakan.
Kasus:
Front loading strategi merupakan salah satu
strategi penerbitan SBN yang digunakan oleh Pemerintah sampai dengan tahun
2011, hal ini dikarenakan jumlah target penerbitan SBN yang sangat tinggi.
Namun kenyataannya kebutuhan uang kas pada awal tahun (semester I) masih dapat
dipenuhi dengan SAL dan pendapatan Negara.
Opini:
Front
loading strategy adalah strategi pembiayaan yang dilakukan pada awal tahun
anggaran dengan mempertimbangkan penyerapan di pasar keuangan dan kondisi
perekonomian secara keseluruhan. Front loading strategy digunakan dalam penerbitan sukuk
global dan global bond maupun
SBN domestik. Pendeknya, frontloading merupakan upaya pemerintah untuk
menerbitkan SBN pada semester I lebih besar dari semester II tiap tahunnya
Tahun
2012, pemerintah masih menggunakan strategi ini karena kondisi pasar yang belum baik akibat krisis di
Eropa. Prinsipnya, semakin cepat pemerintah merealisasikan
target penerbitan akan semakin baik, karena kondisi pasar pada pertengahan sampai akhir tahun tak dapat diprediksi. Untuk semester awal di 2012 pemerintah akan menerbitkan sekitar 55-65% dari target APBN. Namun demikian, bukan hanya
volume yang harus diperhitungkan, tetapi juga harus
mempertimbangkan yield yang harus dibayar dan sesuai dengan benchmark.
Pertimbangan
lainnya adalah, secara historis permintaan paling besar untuk SBN di berbagai negara
terjadi pada awal-awal tahun, kuartal 1, kuartal 2 atau semester 1. Dengan
tingginya permintaan tersebut, imbal hasil (yield) bisa lebih rendah dibanding
semester II tiap tahunnya. Jika SBN terbitkan lebih banyak pada semester
pertama, akan diperoleh hasil yang baik dengan biaya lebih murah. Dengan
tingginya permintaan, pencapaian target akan lebih besar, bisa mencapai 60-65%
sehingga bisa mengurangi terjadinya market cornernya terhadap pasar.
Market
corner merupakan kondisi di mana investor akan memberi harga yang lebih rendah
atau lebih tinggi terhadap SBN saat lelang pada semester II, karena pemerintah
tidak menggunakan mekanisme frontloading. Misal penerbitan SBN hanya 30 persen
pada semester 1 dan investor mengetahuinya, maka saat lelang, yield dari
investor akan tinggi karena tahu pemerintah perlu dana cukup tinggi sementara
waktu cuma tinggal 6 bulan. Atas beberapa pertimbangan tersebut, pemerintah
akan tetap memberlakukan strategi frontloading untuk penerbitan SBN setiap
tahunnya.
Dari
paparan yang sudah saya jelaskan di atas, maka saat ini memang penerbitan SBN
dengan strategi front loading merupakan cara yang paling tepat. Namun perlu
dicatat bahwa dana hasil penerbitan SBN itu sendiri jangan sampai mengendap (idle). Pemerintah harus melakukan
penempatan (placement) secara cermat
dan hati-hati. Sehingga biaya utang efisien dan optimal. Adapun SAL sendiri
bisa kita tempatkan sebagai penyertaan modal pemerintah (investasi) atau
penempatan pada instrumen keuangan lain yang memberikan return menguntungkan
dan meningkatkan nilai dana yang dimiliki pemerintah.